AMD Radeon HD 7970 Crossfire, Mewah, Elegan, Kencang, Mahal, wah wah wah....

Dapat dikatakan kali ini AMD dengan Tahiti (HD 7900 series) miliknya kembali mengulang sejarah dengan memimpin persaingan graphics card yang ada di pasaran. Jika beberapa tahun yang lalu AMD dengan Cypress (HD 5800 series) mampu memimpin dan menjadi pelopor graphics card pertama dengan fitur DirectX 11, kali ini mereka juga menjadi pelopor dalam penggunaan chip GPU dengan fabrikasi 28 nanometer, PCI Gen 3.0, dan tentu saja menjadi graphics card terkencang (single) untuk saat iniIni menjadi berita yang sangat baik bagi para penggemar AMD, mengingat persaingan AMD di segmen prosesor untuk saat ini kurang begitu berhasil apabila dibandingkan dengan kompetitornya.
Setelah lab pengujian kami dikunjungi oleh 3 brand Tier-1 AMD  yaitu HIS HD 7970Sapphire HD 7970, dan Power Color HD 7970 yang masing-masing telah “unjuk gigi” dengan Tahiti XT-nya, kali ini giliran ASUS yang mengujikan graphics card flagship AMD di lab Jagat Review. Walaupun dari semua batch pertama graphics card HD 7970 ini masih menggunakan wujud fisik referensi standar AMD (reference), tetapi tentu saja masing-masing merek memiliki ciri khas tersendiri seperti ASUS dengan eksklusifitas di setiap produknya. Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita lihat spesifikasi dari graphics card ASUS HD 7970 ini.

ASUS HD 7970

Platform Pengujian

  • Prosesor: Intel Core i7 3960X @4.5 GHz
  • Motherboard: Intel Desktop Board DX79SI
  • Graphics Card: AMD HD 7970 3 GB; HD 6970 2 GB; NVIDIA GTX 580 1536 MB
  • Memory: 4x 2 GB Kingston HyperX blu. (@1600 MHz; 1.65 V)
  • Storage: Kingston SSDNow V+ Series 64 GB
  • Power Supply: Coolermaster Silent Pro Gold 800 Watt
  • CPU Heatsink: Intel Stock Liquid Cooling
  • Monitor: LCD Monitor 1920×1080
  • Input: Generic Keyboard and Mouse
  • OS: Windows 7 Ultimate 64-bit SP1
  • Driver: Catalyst Build 8.210.2; Forceware 290.53 Beta

Spesifikasi

Masih sama dengan HD 7970 lainnya yang pernah kami ujikan, ASUS HD 7970 ini juga masih menggunakan spesifikasi standar yang digunakan oleh AMD. Graphics card ini memiliki total Stream Processor 2048 unit yang berarti sekitar 25% lebih banyak dibandingkan pendahulunya, Cayman XT. Selain itu, peningkatan juga terjadi di bagian Texture Units-nya dengan jumlah 128 unit, yang sebelumnya hanya berjumlah 96 saja. Dengan fabrikasi 28 nanometer, graphics card ini memiliki potensi untuk dapat mencapai clock yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Bahkan, di kondisi default, AMD sudah mematok spesifikasi clock di angka yang cukup tinggi yaitu 925 MHz.Dengan kondisi seperti ini, pencapaian clock di atas 1 GHz dengan menggunakan stock cooling (on air) bukanlah hal yang sulit lagi.

You'll Never Walk Alone, punya siapa sih?

Yang jelas punya Liverpool lah.
Sebagian sejarah menyebut, gara-gara Gerry & The Pacemakers, suporter Liverpool lantas kerap menyanyikannya. Tapi sebagian kesaksian menyebut The Kop sudah demen melagukannya beberapa pekan sebelum launching album band itu.
Sampai sekarang suporter Liverpool masih bertengkar dengan pendukung Glasgow Celtic, Skotlandia, soal siapa yang lebih berhak “memiliki” anthem tersebut. Pasalnya, para pendukung Celtic juga mengklaim sebagai suporter pertama yang menjadikannya sebagai lagu kebangsaan.
Satu yang tak bisa dimungkiri, pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Liverpool adalah garda depan urusan musik. Dipimpin The Beatles, yang semua anggotanya tak ada yang suka sepak bola, Kota Liverpool dikenal banyak menghasilkan band dan musisi dunia. Inilah gelombang Merseybeat–lagu dari Merseyside. Aksen orang-orang Liverpool, scouser, berbeda dengan aksen Inggris kebanyakan.
Penjelasan itu mungkin bisa menerangkan bila You’ll Never Walk Alone ala Gerry & The Pacemakers turut mendunia bersamaan dengan gelombang Merseybeat. Ipswich Town juga mengklaim lagu itu sebagai miliknya.
Banyak klub luar Inggris juga menyanyikannya: CSKA Sofia (Bulgaria); Rapid Vienna (Austria); Dinamo Zagreb (Kroasia); Ajax dan Twente (Belanda); Dortmund, Schalke, Bremen, St Pauli, Aachen, Mainz 05, dan Kaiserslautern (Jerman); AEK Athens (Yunani); FC Tokyo (Jepang); serta Brugge, Antwerp, dan Mechelen (Belgia).
Entah siapa yang sebenarnya lebih berhak
ini dia liriknya …
When you walk through a storm
Keep your head up high
And don’t be afraid of the dark.
At he end of the storm
Is a golden sky
And the sweet silver song of a lark.
Walk on through the wind,
Walk on through the rain,
Tho’ your dreams be tossed and blown.Walk on, walk on
With hope in your heart
And you’ll never walk alone,
You’ll never walk alone.
Salam buat liverpudlian..

Hillsborough, Justice For The 96!

15 April (1989) akan selalu menjadi hari yang emosional bagi seluruh supporter Liverpool FC di seluruh dunia. Salah satu tragedi kelam yang “menodai” perjalanan sebuah klub sepak bola tersukses di daratan Inggris, Sebuah tragedi yang menyisakan kontroversi hingga sekarang. Sebuah tragedi yang dikemudian hari akan mengubah dan menjadi landasan akan lahirnya peraturan soal standar keamanan stadion sepak bola.

Kejadian ini berawal dari digelarnya partai semi final Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest yang digelar di Stadion Hillsborough, kandang Sheffield Wednesday. pertandingan yang harusnya enak dinikmati tiba-tiba berubah menjadi kuburan massal buat liverpudlian.

Akibat massa yang berlebihan dan berebut masuk ke Hillsborough, sementara kapasitas stadion milik klub Sheffield Wednesday yang tidak memadai menyebabkan 95 orang meninggal pada Kejadian tersebut, seorang lagi meninggal setelah mengalami koma selama 4 tahun sehingga menambah jumlah korban menjadi 96 orang. 89 diantaranya laki - laki serta 7 orang perempuan. Berdasarkan umur, kebanyakan diantaranya berusia dibawah 30 tahun serta 13 orang diantaranya dibawah usia 20 tahun. Korban termuda adalah seorang anak laki - laki berusia 10 tahun,

730 orang terluka di dalam stadiun serta 36 terluka di luar stadiun. Ratusan orang mangalami trauma karena peristiwa tersebut.

Bencana bagi sepak bola Inggris yang hingga kini masih menjadi kontroversi. The Sun, sebuah tabloid di Inggris yang berskala nasional turut menambah panas suasana dengan memuat berita setelah kejadian tersebut dengan headline berjudul “THE TRUTH” dengan 3 sub headlinenya yang berjudul 'Some fans picked pockets of victims'; 'Some fans urinated on the brave cops'; 'Some fans beat up PC giving kiss of life'.

Dapat kita bayangkan betapa sakit hatinya kita melihat headline yg ditulis the sun diatas, terutama bagi keluarga korban, itulah sebabnya mengapa kita para liverpudlian memboikot tabloid the sun, walau setelah itu tabloid the sun meminta maaf atas kekeliruan berita yang telah dimuat sebelumnya namun karena berita tersebut sudah kadung membuat hati kita sakit sehingga saat ini pun para liverpudlian di seluruh dunia dilarang mengutip atau mengambil berita dari harian tersebut sekalipun berita itu tentang klub kesayangan kita ini.


Untuk mengenang korban Hillsborough maka setelah kejadian tersebut pada logo Liverpool yang terbaru ditambahkan dua “fire caldron” di kanan-kiri sang burung hati, liverbird yang menggambarkan api abadi untuk mengenang korban Hillsborough.

Selain itu juga setiap tanggal 15 April - hari di mana tragedi tersebut terjadi, fans Liverpool selalu mengadakan upacara peringatan. Bertempat di Kop Stand, ribuan Liverpudlian selalu bergabung bersama pelatih, staff serta petinggi klub untuk mengenang kembali tragedi tersebut.

Hampur 22 tahun berlalu sejak bencana di Hillsborough, melalui Hillsborough Family Support Group (HFSG) supporter Liverpool terus menuntut keadilan atas meninggalnya 96 anggota keluarga, saudara, teman mereka. Selama hampir dua dekade tanpa kenal lelah HFSG terus mengkampanyekan Hillsborough : JusticeFor96.




UEFA Champions League Final 2005, Liverpool FC Vs AC Milan



Ac Milan terbantai habis oleh keperkasaan Liverpool.

Kenapa? Oh Kenapa

Halo, ini adalah blog pertama dan (mungkin) yang terakhir.
KENAPA? cuma satu jawabannya, Ga ada atau lebih tepatnya sedikit sekali waktu yang saya miliki untuk blogging.
KENAPA? karena saya bersekolah di SMAN 2 Cimahi yang rata-rata anak-anaknya itu.... beuuuh pinternya bukan maen deh. Apalagi saya ditempatkan di  kelas XI IPA 4.
KENAPA? karena kelas saya itu anak-anak yang pinternya itu kebanyakan. Mau bukti? Boleh, ada Cindy, Mirani, Lintang, Fardul, Angel, Amel, Tia, Patimah, Ghea, Santi, Diana, Eldy, Fairuz dan banyak deh. 
Tapi banyak juga sih yang seperti saya, kaya si Acil, Ijal, Fardul(2 kategori nih orang), Adit, Meggy, Naufal, Ridwan sama si Labid. Saya bilang mereka punys sifat yang agak mirip=mirip gitu deh sama saya.
KENAPA? kalu saya remed, rata2 dari mereka juga remed, saya tugas belum, mereka semua juga biasanya belum. Dan yang paling parah lagi kalu mereka beserta saya dimasukkan kedalam satu kelompok belajar, ga kebayang deh tuh gimana nasib nya.
KENAPA? Tau sendiri deh.



Akhir kata BUSUNGKAN DADA, HADAPI HARI DENGAN SENYUMAN.